1.Tujuan
- Memahami bagaimana cara kerja bel listrik.
- memahami cara perancangan rangkaian bel listrik menggunakan aplikasi Proteus.
2.Komponen
a)Switch
Switch berguna sebagai pemutus atau penyambung suatu rangkaian elektronika.
b)Buzzer
Buzzer
adalah komponen yang akan mengeluarkan suara saat rangkaian dijalankan
di proteus 8. ia akan mengeluarkan bunyi berdenging.
c)Resistor
Sebuah
resistor adalah komponen dalam suatu rangkaian listrik yang berfungsi
untuk menahan laju arus listrik yang mengalir pada rangkaian listrik.
Mencari Nilai Resistor dengan Kode Warna
1. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka
cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3
merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai
toleransi resistor.
2. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka
cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna
ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5
menunjukan nilai toleransi resistor.
3. Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor
dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5
cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6
menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan
untuk resistor tersebut.
d)Kapasitor
Kapasitor
memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan listrik,dalam medan listrik
dalam jangka waktu tertentu dengan cara memanfaatkan ketidakseimbangan
internal dari muatan arus tersebut.
Cara membaca nilai kapasitor :
Agar dapat menghitung nilai kode kapasitor keramik
473Z, kita perlu mengetahui lebih dahulu nilai satuannya. Hal ini perlu
agar memudahkan dalam membedakan kode tiap kapasitor seperti berikut
ini:Kapasitor keramik dengan kode 473Z dapat dijabarkan sebagai berikut:
1 nano Farad (nf) = 1000 piko Farad (pF) = 0,01 mikro Farad (µF), umumnya yang banyak dipakai adalah satuan mikro farad dan farad yakni 1 Farad (F) = 1000000 Mikro Farad (µF)
Nilai Kapasitor = 47 x 10 pangkat tiga (10x10x10) = 47 x 1000 = 47.000 piko Farad (pF) = 47 nano Farad (nF) = 0,047 mikro Farad (µF)
Sedangkan huruf yang berada setelah angka atau nilainya merupakan besarnya nilai toleransi dari nilai kapasitansi kapasitor. Kode huruf tersebut tidak menentu, sehingga akan dijelaskan beberapa kode huruf untuk nilai toleransi kapasitor sebagai berikut:
B = 0,10 pF
C = 0,25 pF
D = 0,5 pF
E = 0,5 %
F = 1 %
G= 2 %
H = 3 %
J = 5 %
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
Transitor ini ialah berjenis NPN yang berarti bahwa ia akan aktif ketika basis diberi tegangan positif
3.Dasar Teori
Pada dasarnya bel listrik terdiri
atas dua elektromagnet yang disebut solenoida, di mana setiap solenoida
dililitkan pada arah yang berlawanan. Solenoida adalah penghantar
melingkar yang berbentuk kumparan panjang. Medan magnet yang ditimbulkan
oleh solenoida akan lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh sebuah
penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus. Jika
solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet.
Medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada
kuat arus listrik dan banyaknya kumparan. Garis-garis gaya magnet pada
solenoida merupakan gabungan dari garis-garis gaya magnet dari kawat
melingkar. Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan
medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah
mempunyai dua kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan
ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan
Ketika saklar (7) di sambung, maka arus listrik mengalir dari sumber (3)
menuju solenoida yang berisi inti besi (1), berdasarkan prinsip
elektromagnetik maka ketika solenoida yang berisi inti besi dialiri arus
listik, inti besi akan berubah menjadi magnet sementara sehingga
menarik pemukul (5) menuju magnet, akibatnya aliran listrik terputus
karena pemukul tidak lagi bersentuhan dengan penyambung no (6), ketika
pemukul tertarik kearah magnet, secara bersamaan pemukul juga memukul
piringan (2). Karena aliran arus listrik terputus, maka elektromagnetik
akan hilang sifat kemagnetannya, hal ini mengakibatkan pemukul kembali
ke posisinya semula, proses tersebut terjadi berulang kali dengan cepat
sehingga bel terdengar tidak terputus-putus.
4. Prinsip kerja
Rangkaian dibuat dengan memasukkan
arus dc dari sebuah DC generator sebesar 48Volt, yan dihubungkan dengan
tahanan R1 sebesar 1K ohm. Didalam rangkaian ini diberi 2 buah
transistor berjenis NPN dengan kode 2N4124, yamng masing -masing
dihubungkan dengan 2 buah lagi tahanan yang masing-masing jug
memiliki nilai tahanan sebesar 1K ohm.Rangkaian ini kemudia disambungkan
dengan sebuah switch analog. Dimana switch ini dihubung dengan sebuah
DC voltmeter untuk mengukur tegangan yang dihasilkan setelah melalui
rangkaian. Resistor 2 dan 3 berfungsi
untuk menyalurkan potensial ke kolektor dan basis transisitor yang
berfungsi untuk membangkitkan potensial suara yang sudah dihasilkan R1.
Ketika saklar/switch ditekan (on) hingga menutup
rangkaian listrik, arus listrik yang mengalir dari sumber arus listrik
melewati beberapa tahanan/resistor yang ada. Arus listrik di rangkaian
ini pada bell akan menghidupkan medan magnet ketika melewati kumparan
sehingga menghidupkan buzzer.
Untuk memestikan stabilisasi arus pada rangkaian dipasang 2 buah
Transistor NPN berjenis 2N4124 yang akan hidup ketika basis nya diberi
muatan positif dari baterai. Pada Transistor NPN pertama Kolektor akan
dihubungkan menuju basis transitor selanjutnya untuk di amplify
kan,Ketika sebuah tegangan positif diberikan kepada sebuah transistor,
maka emiter akan mensuplai elektron yang berasal dari base, pergerakan
elektron ini (dari kolektor ke emiter) akan menciptakan aliran arus di
transisitor. Arus ini akan bergerak dari emitor ke kolektor melalui
base. sehingga dengan mengatur tegangan di base , laju arus dapat
dikendalikan sehingga perubahan kecil pada tegangan di base dapat
menghasilkan output yang besar.
Transitor kedua ini akan dihubungkan kepada transitor pertama yang tujuannya adalah untuk lebih memperkuat sinyal. Capacitor C3
disebut juga dengan sebutan kondensator emitor (Ce). Fungsinya ialah
menyimpangkan aliran arus agar getaran potensial suara yang diterima
tidak mengalami aliran penentang.
5. Bentuk Rangkaian
7. Link Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar